Selasa, 02 September 2014

Cinta Tanpa ada Batas Dari Ungu Band

" Tak tahu mesti darimana ku mengawali kata-kataku
Resah gelisah tidak menentu, dari jauh lubuk hatiku
Bukanlah, bukanlah hasratku tuk coba meninggalkanmu
Tetapi tidak dapat ku terangkan, saya takut menyakitimu
Berat terasa, berat terasa untuk
Ungkapkan kata walau melawan hati
Sayang maafkan saya mau putus
Sayang maafkan kita mesti putus "
(Ungu Band - Sayang)
Tersebut sepenggal lirik lagu 'Sayang' punya Ungu Band yang saat ini tengah kerap diputar di radio maupun acara musik tv. Di ambil dari album terbaru mereka yang di beri judul 'Timeless', Ungu seperti umum menyuguhkan satu karya yang easy listening serta tak jauh dari suatu cerita percintaan yang pasti pernah dihadapi oleh siapa juga.
Walau makin hari makin banyak band-band baru bermunculan menyemarakkan belantika musik Indonesia, Ungu terus kokoh berdiri di puncak ketenarannya serta yang pasti tak beranjak juga dari hati beberapa penggemar karya-karyanya. Prinsip beberapa personilnya dipadukan dengan musik pop easy listening yang didominasi lirik menyentuh hati, jadi argumen eksistensinya yang makin tak tergoyahkan.
Dibalik kekompakan Pasha (vokal), Enda (gitar), Onci (gitar), Rowman (drum), serta Makki (bass) yang tampak sekarang ini, jatuh bangun serta perombakan dalam sisi personil pernah menghadang mereka menembus label musik nasional. Tersebut sepintas perjuangan Ungu Band menapaki tiap-tiap liku perjalanan mereka dalam menggaungkan karya musiknya. Th. 1996 - Lahirnya Ungu Band
Pada awal terbentuknya di th. 1996, Ungu Band digawangi oleh Michael (vokal), Ekky (gitar), Gatot (keyboard), Makki (bass), serta Rowman (drum). Bermula dari nge- jam, ke lima pria yang datang dari band yang berlainan ini pada akhirnya jadi makin kerap main dari panggung ke panggung. Pada satu moment, tercetuslah nama " Ungu " dari mereka.
Di th. 1997, Rowman pernah keluar dari band ini lantaran aktivitas band-nya yang lain yang pada akhirnya disusul oleh Michael di th. selanjutnya. Waktu inilah Pasha masuk menukar Michael. Keluarnya dua personil awal jadi memancing banyak support pada band ini untuk bikin album sendiri.
Pada akhirnya mereka bikin demo serta tawarkan ke label-label. Hingga pada akhirnya bersua dengan Anang Hermansyah yang mempertemukan mereka dengan seseorang produser.
Di th. 2000/2001, 'Bunga' serta 'Hasrat', dua lagu ciptaan mereka diambil juga sebagai dua lagu yang masuk dalam album gabungan 'KLIK' produksi Warner Musik Indonesia. Tetapi, dimuka keberhasilan ini, mereka jadi ditinggalkan Ekky yang lebih pilih untuk ikuti tur panjang Base Jam.
Pada akhirnya, Enda yang telah jadi crew gitar diambil menukar posisi Ekky, hingga pada akhirnya resmi jadi personil baru band ini berbarengan dengan kembali bergabungnya Rowman serta keluarnya Gatot di th. 2002.
Ungu Band pada akhirnya meluncurkan album pertama mereka ke market yang di beri judul 'Laguku'. Lagu 'Bayang Semu' sebagai single andalan mulai memperkenalkan nama mereka pada beberapa penggemar musik Indonesia sampai pada akhirnya mereka melakukan tur 100 kota.
Dalam tur inilah Onci yang pada awal mulanya gitaris band yang mengusung aliran funky rock, Funky Kopral, isi posisi gitar yang kosong serta resmi jadi personil baru band ini dalam album ke-2 mereka, 'Tempat Terindah', yang launching akhir th. 2003.
Album 'Laguku' tak terlepas dari penghargaan bergengsi. Ungu sukses buka karier mereka di th. 2004 dengan terima Platinum Awards untuk album pertamanya itu. Tetapi, perjalanan mereka terus belum jalan mulus. Mereka jadi berpisah dengan Bar & ; Co, management artist yang menaungi mereka disebabkan timbulnya ketidaksamaan misi serta visi di antara ke-2 iris pihak. Sesudah peristiwa ini, Ungu jadi diberitakan bubar.
Ungu pernah menyumbang lagu untuk original soundtrack film 'Buruan Cium Gue' dengan judul 'Ciuman Pertama'. Tetapi sayang, lantaran dikira terlampau vulgar, film yang di bintangi oleh Masayu Anstasia serta Hengki Kurniawan itu ditarik dari peredaran.
Begitupun lagu punya Ungu juga sebagai soundtrack -nya. Ungu sempat juga bekerjasama dengan penyanyi legendaris Chrisye di album Senyawa punya sang legenda di th. 2005. Video klipnya juga menghadirkan Chrisye juga sebagai jenisnya. Th. 2005 - Awal Melonjaknya Popularitas Ungu Band
Sentuhan tidak sama merasa pada lagu-lagu Ungu yang ada di album ketiganya yang dinamakan 'Melayang' di th. 2005. Lirik yang lebih 'ngena' di hati serta sentuhan pop yang lebih kental dibanding dua album pada awal mulanya seperti suatu momentum pengukuhan eksistensi band ini di ranah musik tanah air. Dengan menjagokan single 'Demi Waktu', Ungu sukses memperoleh double platinum serta jadi MTV Exclusive Artis diakhir th. 2005.
Di th. ini popularitas band ini melonjak tajam. Seperti terlahir kembali, Ungu bukan sekedar menghadirkan 'suara' baru dalam musiknya namun juga penampilannya. Rambut gondrong sebagai ciri khas Pasha sang vokalis hilang telah mulai sejak melantunkan sebagian lagu di album ke-2.
Di th. ini, rambutnya makin terpangkas rapi hingga makin pancarkan aura ketampanan seseorang anak band, begitupun rekan-rekannya yang lain. Tak heran bila pengagum Ungu makin diwarnai aura cantik kaum wanita.
Karya ketiga band ini makin banyak menyedot perhatian, dapat dibuktikan dengan dirilisnya album ini di Malaysia. Tidak mau berpuas diri, Sigit Purnomo Said (Pasha), Makki O. Parikesit, Franco Medjaya Kusuma (Enda), Arlonsy Miraldi (Onci), serta M. Nur Rohman (Rowman), bersukur pada Tuhan dengan meluncurkan mini album religi yang di beri judul 'SurgaMu'.
Peluncuran album ini bertepatan dengan peristiwa menyongsong Ramadhan 1947 H. Dengan berisikan lima buah lagu, Ungu kembali terima penghargaan Platinum Awards lantaran penjualannya sejumlah 150 ribu keping di minggu pertama.
Ungu makin banyak memperoleh atensi dari orang-orang. Dalam arena penghargaan MTV Indonesia 2006, Ungu masuk juga sebagai nominasi dalam tiga kelompok yakni Most Favorite Grup/Band/Duo, Best Director 'Demi Waktu' Abimael Gandy, serta Video of the Year 'Demi Waktu'.
Dalam arena 'SCTV Music Awards' th. 2007, Ungu juga memboyong empat penghargaan salah satunya 'Album Religi' untuk album SurgaMu, 'Lagu Paling Ngetop serta Video Klip Paling Ngetop' untuk lagu 'Andai Kutahu', serta 'Album Pop Rock Duo/Grup' untuk album 'Melayang' dengan lagu andalan 'Tercipta Untukmu'.
Di th. yang sama, Ungu melaunching album keempatnya, 'Untukmu Selamanya' yang rilis di empat negara sekalian yakni Malaysia, Singapura, Hongkong serta Jakarta. Ungu juga kembali membuat mini album religi dalam menyongsong bln. Ramadhan 1948. Album yang di beri judul Beberapa Pencari-Mu itu, Ungu memiliki kesempatan untuk bekerjasama dengan Uje dengan kata lain Ustad Jeffry Al Buchory. Cliquers, jantung hati Ungu Band
Untuk beberapa pelaku seni terutama entertainer, hidup tanpa ada fans kelihatannya seperti sayur tanpa ada garam. Yap, fans yaitu satu diantara pihak yang pasti ikut serta dalam suatu popularitas seseorang profil populer, tak kecuali Ungu Band.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar